The Effective Fervent Prayer School (EFP) started to be conducted in the Diocese of Sabah 5 years ago. From the teachings received through the Highway of Holiness International, we learned about the significance of Prayer Altars, covenant prayer time with the Lord, the meaning of prayer and intercession, the quality of an intercessor and the place of praise and worship in intercession. We were taught and shown how to run all night prayers and how to sustain prayers of long hours.
We delved deeper into praying for the healing of our land, understanding how darkness can establish strongholds over a territory and land. We encountered the powerful prayers of repentance over the sins committed over our land in solemn assemblies. We witnessed the fruits of those prayers in the past year. Came EFP Module 5, our hearts were stirred with a hunger for revival over our land and the Church.
Ps. Julius Suubi’s visit recently to Sandakan, prior to EFP Module 6 in Tawau, has fanned into the flame of the Holy Spirit, already at work among the churches in Sandakan. We saw the Sibuga Vision School hall packed with 1,500 people on the night of 9th April. During the intercessors seminar in the morning of 10th April at St. Michael’s, intercessors from the 3 language groups packed the church. Many were blessed by the message and ministry of Ps. Suubi and want more!
150 participants signed up for the EFP 6 full time in Tawau. The open night sessions at the House of Prayer were well attended—between 800-900 came on each night. The teaching we received led us into a deeper understanding of revival and stressed that revival starts with the individual. When we are willing to be broken in those things that compete for our whole hearted devotion to the Lord, that is when revival will begin.
I personally consider EFP 6 has completed a cycle of our learning on effective prayers. We have looked at various aspects of having effective fervent prayers and we have come to emphasize on intimacy with God. We have gone from touching the deep things of powerful prayers, learning to pray fervently with fasting, praying for nations, territory, land, families, etc to this place of personal love relationship with the Lord.
“The effective, fervent prayer of a righteous man avails much.” (James 5:16). For fervent prayers to be effective, the key lies in the relationship between the pray-er and our God. When our lives are in a right relationship with the Lord (righteous), our prayers will be in accordance with the perfect will of God. Intimacy is the key to God’s heart. He confides in those who are in intimate relationship with Him. It is the key to effective prayers. It is the key to seeing revival in our land!
“The Lord confides in those who fear him;
he makes his covenant known to them.”
(Psalm 25:14)
The Revd Canon Kenneth Thien
Sekolah Doa Berkesan dan Berkuasa (EFP) telah mula dianjurkan oleh Diosis Sabah sejak lima tahun yang lalu. Daripada ajaran yang telah kami terima daripada Highway of Holiness International, kami telah belajar mengenai betapa pentingnya Mezbah Doa, masa berdoa yang dijanjikan dengan Tuhan, makna doa dan doa syafaat, kualiti pendoa syafaat serta peranan pujian dan penyembahan dalam doa syafaat. Kami turut dididik dan ditunjukkan bagaimana untuk menjalankan doa sepanjang malam dan bagaimana berdoa untuk masa yang lama.
Kami juga belajar dengan lebih mendalam mengenai berdoa untuk penyembuhan tanahair kita, untuk memahami bagaiman kuasa gelap boleh mendirikan kubu kuat di satu kawasan dan tanahair. Kami telah mengalami doa pertobatan untuk dosa-dosa yang dilakukan di tanahair kita dalam perkumpulan raya. Kita telah melihat buah-buah doa ini sepanjang tahun lalu. Apabila tibanya EFP Modul 5, hati kami telah dikobarkan dengan kelaparan untuk kebangunan rohani di tanahair kita dan gereja.
Lawatan Ps Julius Suubi baru-baru ini ke Sandakan, sebelum EFP Modul 6 di Tawau, telah mengobarkan api Roh Kudus yang sudah mula bekerja di kalangan gereja-gereja di Sandakan. Kami telah menyaksikan Dewan Sekolah Visi Sibuga dibanjiri oleh 1,500 orang pada malam 9hb April. Semasa seminar pendoa syafaat di Gereja St Michael keesokan paginya, pendoa syafaat daripada ketiga-tiga bahasa telah memenuhi gereja tersebut. Ramai yang diberkati oleh mesej dan pelayanan Ps Suubi dan haus untuk lebih lagi!
Seramai 150 peserta sepenuh masa telah mendaftar diri untuk EFP 6 di Tawau. Sesi petang di Rumah Doa yang terbuka kepada semua telah dihadiri oleh antara 800-900 orang setiap malam. Ajaran yang telah kami terima telah memberi kami pemahaman lebih mendalam tentang kebangunan rohani dan telah menegaskan bahawa kebangunan rohani bermula di peringkat individu. Apabila kita bersedia untuk dihancurkan di dalam hati kita untuk meninggalkan apa yang bersaing dengan pengabdian sepenuh hati kepada Tuhan, itulah masa di mana kebangunan rohani akan bermula.
Saya secara peribadi menganggap EFP 6 sebagai tamatnya satu kitaran pembelajaran tentang doa berkesan. Kami telah mengkaji berbagai aspek doa berkesan dan berkuasa dan kini menekankan keintiman dengan Allah. Kami telah berkembang dari menyentuh perkara-perkara dalam tentang doa berkuasa, bagaimana untuk berdoa dengan berkesan dengan berpuasa, berdoa untuk negara, kawasan, tanah, keluarga dan sebagaimana, sehingga ke satu fokus ke atas hubungan kasih peribadi dengan Tuhan.
“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yakobus 5:16). Rahsia doa berkuasa yang berkesan adalah hubungan di antara pendoa dengan Allah kita. Apabila kita mempunyai hubungan yang benar dengan Tuhan (kebenaran), doa kita akan selari dengan kehendak Tuhan yang sempurna. Keintiman adalah kunci hati Allah. Dia berbicara dengan mereka yang mempunyai hubungan yang intim dengan-Nya. Ini adalah kunci doa yang berkesan. Ini juga kunci melihat kebangunan rohani di tanahair kita!
Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia,
dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
(Mazmur 25:14)
Revd Canon Kenneth Thien