Salam sejahtera dalam nama Yesus yang terindah, Tuhan dan Penyelamat kita yang telah bangkit dan hidup.
Alangkah mudahnya bagi kita hari ini untuk menjalani Minggu Suci begitu sahaja tanpa merenungkan secara mendalam bagaimana perasaan murid-murid Yesus sewaktu peristiwa sebenar berlaku pada 2,000 tahun yang lalu. Kita tahu bahawa selepas penderitaan Yesus pada Jumaat Agung datanglah kebangkitan-Nya pada Hari Paskah. Namun demikian, murid-murid Yesus tidak ketahui ini, dan oleh itu mereka telah mengalami kejutan, kesakitan dan ketidakpastian yang teruk apabila Tuhan mereka ditahan, disalibkan dan dikebumikan.
Ramai di antara kita sedang mengalami cabaran dan kesukaran hidup yang menyebabkan kita berasa bimbang dan gentar. Yang membebankan kita mungkin adalah pergumulan peribadi, masalah keluarga, isu di tempat kerja mahupun halatuju negara kita yang tidak tentu arahnya.
Tetapi, hati kita seharusnya diteguhkan dengan kata-kata 1 Petrus 1:3: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.” Apabila Yesus bangkit dari antara orang mati pada Hari Paskah, Dia mengalahkan maut dan iblis, lalu memberi kita suatu kehidupan yang penuh pengharapan yang sebelum ini tidak pernah dimiliki manusia. Pengharapan ini adalah keselamatan jiwa kita melalui iman (1 Pet. 1:9), walaupun sekarang ini kami “berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan” (1 Pet. 1:6).
Oleh itu, sekiranya kita berasa gementar atau takut seperti murid-murid Yesus pada hari Jumaat Agung, kita harus mengingati kebangkitan Yesus yang penuh kemenangan. Seperti kata-kata kidung terkenal, “S’bab Dia hidup, ada hari esok; s’bab Dia hidup, ku tak gentar.”
Namun, kita tidak patut berpuas hati dengan hanya mengalami damai sejahtera Allah (yang datang daripada kemenangan Yesus) buat diri kita sendiri. Apabila Petrus berkhotbah di rumah Kornelius, setelah mengisytiharkan tentang kebangkitan Yesus, dia terus berkata: Yesus “menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (KPR 10:42). Memandangkan Diosis kita sudah memasuki satu Dekad Penginjilan dan Pemuridan (2018-2028), setiap orang di antara kita sepatutnya berdoa meminta hikmat Allah untuk memberitakan Injil-Nya dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Dengan mentaati Amanat Agung Yesus, kita akan benar-benar mengalami kuasa kebangkitan-Nya.
Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan SALAM BAHAGIA PASKAH kepada anda semua. Semoga anda dipenuhi dengan kasih karunia and damai sejahtera Allah dalam musim ini yang penuh sukacita.